Jumat, 24 April 2009

BAB IV

Modal Manusia:Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi

  1. Peran Sentral Pendidikan dan Kesehatan

Pendidikan dan kesehatan merupakan tujuan pembangunan yang mendasar,terlepas dari hal-hal lain,kedua hal itu merupakan hal yang penting.Kesehatan merupakan inti dari kesejahteraan,dan pendidikan merupakan hal yang pokok untuk menggapai kehidupan yang memuaskan dan beharga Keduanya merupakan hal yang fundamental untuk membentuk kapabilitas manusia yang lebih luas yang berada pada inti makna pembangunan

Pada saat yang sama,pendidikan memainkan peran kunci dalam membentuk kemampuan sebuah Negara berkembang untuk menyerap teknologi modern vdan untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang produktivitas,sementara keberhasilan pendidikan juga bertumpu pada kesehatan yang baik.Oleh karena itu,kesehatan dan juga pendidikan juga dapat dilihat sebagai komponen pertumbuhan dan pembangunan yang vital sebagai input produksi aggregat.Peran gandanya sebagai input maupun output menyebabkan kesehatan dan pendidikan sangat pentingdalam pembangunan ekonomi.

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang berani menolak dasar pertimbangan mengapa sektor pendidikan menjadi sektor unggulan. Tony Blair, ketika menjadi perdana menteri Kerajaan Inggris, menyatakan dengan tegas tentang pentingnya pendidikan dengan menegaskan: ”pendidikan, pendidikan, dan pendidikan”. We cannot discuss the third millennium (the 21st century) without taking education into account”. Bahkan dari sisi lain komponen penting pendidikan, mantan Menteri Pendidikan, Daud Yusuf, menegaskan bahwa di dunia ini hanya ada dua profesi, yakni guru dan bukan guru.

Untuk ini, Indonesia lebih spesial lagi, karena dalam konstitusinya telah ditegaskan bahwa anggaran pendidikan minimal 20%, baik dari APBN maupun APBD. Ketentuan ini pun lebih ditegaskan lagi dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa anggaran 20% itu tidak termasuk anggaran untuk gaji guru dan tenaga kependidikan.

Mengapa sektor pendidikan ini menjadi sangat penting dan menjadi sektor unggulan dalam pembangunan nasional suatu negara, termasuk bagi suatu daerah otonom.

Pertama, hasil (outcome) pendidikan memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di suatu daerah atau negara. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam berbagai bidang kehidupan, baik ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan budaya, amat tergantung dari hasil pendidikan yang berkualitas. Kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan, sebagai contoh, merupakan hasil kerja pendidikan. Dengan demikian, kegiatan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan tidak perlu banyak dilakukan oleh kementerian kesehatan jika proses pendidikan telah berhasil membentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang kesehatan. Dampak langsung maupun tidak langsung juga berlaku terhadap sektor-sektor pembangunan yang lainnya, termasuk sektor yang selama ini dinilai paling penting, yakni sektor ekonomi.

Pembangunan sektor pendidikan akan meningkatkan produktivitas dan daya saing suatu bangsa. Peningkatan produktivitas mempunyai kaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara atau daerah. Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat mempunyai korelasi yang berbading lurus dengan tingkat ekonomi masyarakat. Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, akan makin tinggi pula peran serta masyarakat, termasuk wanitanya. Dengan demikian, makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, makin tinggi pula produktivitas masyarakat. Dengan kata lain, makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, makin tinggi pula income perkapita masyarakat. Dengan demikian, sekali lagi pembangunan sektor pendidikan akan mengangkat secara langsung ataupun tidak langsung sektor ekonomi. Jika sektor ekonomi saja banyak didukung oleh sektor pendidikan, apakah lagi dengan sektor-sektor lainnya.

Kedua, hasil pembangunan sektor pendidikan yang diharapkan adalah dari perubahan sikap mental masyarakat, katakanlah misalnya dalam bidang kesehatan. Pendidikan yang baik pada hakikatnya akan mengubah sikap mental atau kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan, misalnya termasuk tentang bahaya narkoba dan bahkan bahaya HIV dan AIDS. Sebagai contoh, di Zambia, remaja usia 15 sampai 19 tahun yang telah menerima pendidikan menengah, memiliki kemungkinan kecil terjangkit virus AIDS daripada mereka yang kurang berpendidikan (UNESCO).

Contoh lain, tingkat pendidikan yang tinggi dalam masyarakat akan berpengaruh secara signifikan terhadap upaya pengendalian laju pertambahan penduduk. Peningkatan rata-rata pendidikan masyarakat akan meningkatkan rata-rata usia kawin, dan dengan demikian akan menekan angka kelahiran, dan pada gilirannya akan menekan angka pertambahan penduduk di suatu negara. Dengan demikian, pembangunan sektor pendidikan akan berpengaruh sangat positif terhadap sektor-sektor lain.

Masih banyak contoh lain yang dapat disebutkan dalam tulisan ini jika kita akan mengkaji tentang dasar pertimbangan mengapa sektor pendidikan memang pantas menjadi sektor unggulan dalam pembangunan nasional.

Masalah modal manusia(Human Capital),Keterkaitan antara kesehatan dan pendidikan mencakup perlakuan analitis yang serupa,Karena keduanya merupakan bentuk dari modal manusia;dampak ganda dari pengeluaran untuk kesehatan terhadap efektivitas system pendidikan dan sebaliknya;serta fakta dasar bahw ajika kita berbicara mengenai investasi dalam kesehatan seseorang dan investasi dalam pendidikan seseorang,maka pada kenyataan nya kita memebicarakan orang yang sama.

Kemudian kita akan membahas hubungan antara pendapatan disuatau sisi dan kesehatan serta pendidikan di sisisi yang lainnya.Meskipun terkait erat,namun kita akan melihat bahwa pendapatan rumah tangga yang tinggi,tidak menjamin tingginya tingkat kesehatan dan pendidikan:Modal manusia harus mendapat perhatian tersendiri,bahkan didalam perekonomian yang tumbuh dengan cepat.Distribusi kesehatan dan pendidikan boleh jadi sangat timpang seperti halnya pendapatan dan kekayaan.Namun peningkatan kesehatan dan pendidikandapat membantu keluarga untuk keluar dari jebakan lingkaran setan kemiskinan.Pada sat yang sama,penyebab paling penting dari kesehatan yang buruk di Negara-negara berkembang adalah kemiskina itu sendiri.Akhirnya,kita akan melakukan kajian sistematis atas sistem pendidikan dan kesehatan dinegara-negara berkembang untuk memahami sumber-sumber ketimpangan dan inefesiensi yang parah yang selalau menyelimuti mereka.Kita akan mendapatkan bukti yang kuat yang menyatakan bahwa investasi dalam modal manusia harus diberikan secara merata dan efisien,sehingga dampak potensialnya terhadap pendapatan dapat di wujudkan.

2. Pendidikan dan kesehatan sebagai investasi gabungan dalam pembangunan

Kesehatan dan pendidikan sanagt erat hubungan nya dengan pembangunan ekonomi.Di satu sisi,modal kesehatan yang lebih baik dapat meningkatkan pengembalian investasi yang dicurahkan untuk pendidikan,karena kesehatan merupakan factor penting agar seseorang bisa hadir di sekolah dan dalam proses pembelajaran formal.Harapan hidup yang lebih panjang dapat meningkatkan pengembalian atas investasi dalam pendidikan;sementara kesehatan yang lebih baik akan menyebabkan rendahnya tingkat depresiasi modal pendidikan.Di sisi lain,modal pendidikan yang lebih baik dapat meningkatkan pengembalian atas investasi dalam kesehatan,karena banyak program kesehatan bergantung pada keterampilan dasar yang dipelajari disekolah,termasuk kesehatan pribadi dan sanitasi,disamping melek huruf dan angka;juga dibutuhkan pendidikan untuk membentuk dan melatih petugas pelayanan kesehatan.Akhirnya,perbaikan atas efesiensi produktif dari investasi dalam pendidikan dapat meningkatkan harapan hidup.

3. Trend dan Konvergensi Internasional dalam Bidang Kesehatan dan Pendidikan

Tingkat kesehatan dan pendidikan telah meningkat,baik di Negara maju maupun dinegara berkembang,namun ukuran kemajuan yang lebih cepat terjadi di Negara-negara berkembang.Akibatnya,terdapat sejumlah konvergensi internasional dalam berbagai ukuran ini.Hal ini sangat berlawanan dengan pendapatan perkapita,yang kurang atau tidak menampakkan tanda-tanda konvergensi antar Negara.Meskipun jurang kesehatan dan pendidikan antara Negara-negar berkembang dengan Negara maju masih tetap lebar,dan perbaikan dimasa depan tidaklah gampang,namun kemajuan yang terjadi hingga saat ini tidak dapat dipungkiri.

Tingkat Proporsi bersekolah mencerminkanperubahan investasi yang cepat dibidang pendidikan,ketimbang menunggu pendidikan anak-anak pada saat ini dibandingkan dengan tingkat pendidikan seluruh masyarakat ketika mereka menjadi dewasa.Namun demikian,ada juga keuntungan untuk mengukur kemajuan dengan”stok pendidikan”,atau tingkat pendidikan rata-rata dalam masyarakat secara keseluruhan,karena seseorang dapat masuk kesekolah dasr namun tidak dapat menyelesaikannya.

Di negara-negara miskin tingkat kematian anak,masih saja meninggal dengan tingkat 10 kali lipat lebih tinggi dari pada negar maju.Disamping itu,pola-pola yang lebih diterapkan dimasa lalu tidak dapt sepenuhnya digunakan untuk meramalkan tren masa depan.Sebagai contoh,juga mungkin terjadi bahwa tingkat konvergensi itu sendiri berjalan dengan lambat.Baru-baru,sejumlah kemajuan kesehatan di Negara-negara miskin sudah dilakukan dengan susah payah,ternyata mengalami serangan penyakit lain,terutama dari AIDS,juga tuberculosis(TBC),wabah malaria yang muncul kembali,dan bakteri-bakteri baru yang lebih resisten.

  1. Peningkatan Kesehatan dan pendidikan:Mengapa Peningkatan Pendapatan Saja Tidak Cukup

Sebagaimana terbukti pada bagian-bagian sebelumny,tingkat kesehatan dan pendidikan jauh lebih baik dinegara-negara berpendapatan tinggi.Terdapat berbagai alasan mengapa terjadi hubungan sebab akibat dalam dua arah seperti itu:dengan pendapatn yang tinggi,masyaratak dan pemerintah dapat mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk pendidikan dan kesehatan;dengan kesehatan dan pendikan yang lebih baik,produktivitas dan pendapatan yang lebih tingi akan lebih mudah dicapai.Karena adanya hubungan ini,maka kebijakan pembangunan harus difokuskan pada upaya untuk meningkatkan pendapatan,kesehatan,dan pendidikan secara bersama-sama,(Strategi multidimensi untuk mengurangi masalah kemiskinan absolut)

Sebagai barang normal orang akan “membeli” lebih banyak modal manusia (human capital) jika pendapatannya naik.Namun bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa meskipun kita mampu menaikkan pendapatan tanpa harus memperbaiki kesehatan dan pendidikan secara signifikan,kita tidak dapat memastikan bahwa peningkatan pendapatan tersebut akan diinvestasikan kedalam pendidikan dan kesehatan anak secara memadai.Pasar tidak akan memecahkan persoalan tersebut secara otomatis,dan dan dalam berbagai kasus telah di temukan bahwa pilihan konsumsi rumah tangga itu sendiri tidak menunjukkan keterkaitan yang kuat antara peneluaran dan pendapatan untuk peningkatan gizi,terutama untuk anak-anak.

Terdapat sebuah literature ekonomi mengenai elastisitas pendapatan dari permintaan akan kalori,yaitu perkiraan perubahan persentase konsumsi kalori dibandingkan dengan perubahan persentase pendapatan keluarga.

Bukti yang ada menunjukkan bahwa semakin tingi tingkat pendidikan sang ibu semakin baik tingkat kesehatan anaknya.Biasanya,pendidikan formal di butuhkan sebagai pelengkap akses ke informasi terbaru.Paul Glewwe menemukan bahwa pengetahuan seorang ibu memberikan dampak positif terhadap kesehatan anak nya.

Kemudian,kami menyimpulkan bahwa,terdapat imbasan yang penting dari investasi seseorang dalam pendidikan dan kesehatan.Orang yang berpendidikan akan memberi manfaat kepada orang-orang lingkungannya,seperti membaca untuk mereka atau menciptakan inovasi yang berguna bagi komunitasnya.Akibatnya,akan terdapat kegagalan pasar yang signifikan dalm pendidikan.Lebih jauh,orang yang sehat tidak akan menularkan penyakit,tetapi bermanfaat dalam komunitasnya dalam banyak hal,yang tidak dapat dilakukan oleh orang sakit.Karena adanya dampak imbasan seperti itu,maka pasar tidak dapat diandalkan untuk dapat memberikan level kesehatan dan pendidikan yang efesien secara social.Oleh karena itu WHO menyimpulkan dalam World Health Report tahun 2000 tentang system kesehatan bahwa “Tanggung jawab utama atas kinerja sisitem kesehatan terdapat di pundak pemerintah”.Pejabat yang bijaksan adi negar berkembang akan mengambil pelajaran dari berbagai studi yang menunjukkan keterkaitan antara kesehatan,pendidikan,dan pendapatan,serta merancang suatu strategi terpadu.

5.Investasi dalam Bidang Pendidikan dan Kesehatan :Pendekatan Modal Manusia

Analisis atas investasi dalam bidang kesehatan dan pendidikan menyatu dalam pendekatan modal manusia.Modal manusia(human capital) adalh istilah yang sering digunakan oleh para ekonom untuk pendidikan,kesehatan dan kapasitas manusia yang lain yang dapat meningkatkan produktivitas jika hal-hal tersebut ditingkatkan.Sebuah analogi terhadap investasi konfensional dalam modal fisik telah dibuat:setelah investasi awal dilakukan,maka dapat dihasilakan suatu aliran penghasilan masa depan dari perbaikan pendidikan dan kesehatan.Akibatnya,suatu tingkat pengembalian (rate of return) dapt diperoleh dan dibandingkan dengan pengembalian dari investasi yang lain.Hal ini dilakukan dengan cara memperkirakan nilai diskonto sekarang dari aliran pendapatan yang meningkat yang mungkin di hasilkan dari investasi-investasi ini akan kemudian membandingkannya dengan biaya lansung dan tidak lansungnya.Tentu saja,pendidikan dan kesehatan juga berkontribusi lansung terhadap kesejahteraan,namun pendekatan modal manusia berfokus pada kemampuan tidak lansung untuk meningkatkan utilitas dengan meningkatkan pendapatan.Pada bagian ini,kita secara umum akan mengambarkan beberapa poin yang berkaitan dengan investasi di bidang pendidikan,namaun prinsip yang sama juga berlaku untuk investasi di bidang kesehatan.

Bagi seseorang di negar berkembang yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ketingkat atas akan mengorbankan 4 tahun pendapatan yang tidak akan di perolehnya karena bersekolah.Hal ini adalah biaya tidak lansung.Anak tersebut dapat saja bekerja separuh waktu,namun kemungkinan itu diabaikan disini untuk menyederhanakan.Jika anak itu bekerja secara paruh waktu,maka hanya sebagian dari daerah biaya tidak lansung yang berlaku.

Disamping itu,juga terdapat biaya lansung seperti;biaya sekolah,seragam sekolah dan pengeluaran lain yang tidak akan dikeluarkan jika anak tersebut yidak melanjutkan sekolah begitu lulus dari sekolah dasar.Selama sisa hidupnya,dia akan berpenghasilan yang lebih besar,dibandingkan bekerja dengan berbekal ijazah SD.

2 komentar: